welcome to my blog :)

Sabtu, 06 April 2013

Frase Nominal


FRASA
A.   PENGERTIAN FRASA
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 2003:222). Perhatikan contoh-contoh berikut:
ü   bayi sehat
ü   baju lama
ü   tempat duduk
ü   pisang goreng
ü   baru datang
ü   sedang membaca
Satuan bahasa bayi sehat, pisang goreng, baru datang, dan sedang membaca adalah frasa karena satuan bahasa itu tidak membentuk hubungan subjek dan predikat (Widjono (2007:140)).
B.   STRUKTUR FRASA
Struktur frasa adalah susunan frasa atau pola-pola frasa. Setiap jenis frasa memiliki struktur yang berbeda-beda (Konisi, 2010 : 19). Struktur tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.     Struktur Frasa Nominal
Frasa Nominal
Frasa Nominal adalah kelompok kata benda yang dibentuk dengan memperluas sebuah kata benda. Frasa nominal dapat dibedakan lagi menjadi 2 jenis yaitu :
1.    Frasa Nominal Modifikatif (mewatasi), misal : rumah mungil, hari senin, buku dua buah, bulan pertama, dll.
2.    Frasa Nominal Koordinatif (tidak saling menerangkan), misal : hak dan kewajiban, sandang pangan, sayur mayur, lahir bathin, dll.
3.    Frasa Nominal Apositif
Contoh frasa nominal apositif :
a). Jakarta, Ibukota Negara Indonesia, sudah berumur 485 tahun.
b). Melati, jenis tanaman perdu, sudah menjadi simbol bangsa Indonesia sejak lama.
c). Banjarmasin,Kota Seribu Sungai, memiliki banyak sajian kuliner yang enak.njadi tempat.
Frasa nominal adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nomina. Persamaan distribusi itu dapat diketahui dengan jelas dari jajaran klausa berikut ini:
ü  ibu dhahar jeruk bali
ü  ibu dhahar jeruk
Frasa jeruk bali dalam klausa ibu dhahar jeruk bali mempunyai distribusi yang sama dengan kata jeruk. Kata jeruk termasuk golongan kata nominal, karena itu, frasa jeruk bali termasuk golongan frasa nominal.
Dari segi fungsi, frasa nominal dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, objek, dan komplemen klausa atau kalimat. Sementara itu, hasil gabungan unsur pembentukan frasa nominal mengahsilkan makna struktural yang menunjukkan makna pemilikan, asal, sifat, tujuan, pilihan, penunjuk, urutan, aktivitas, dan lokatif.
v  Makna Frasa Nominal
makna frasa adalah hubungan makna yang timbul dari pertemuan unsur-unsur dalam suatu frasa.
a.       Makna penambahan ditandai dengan kemungkinan diletakannya kata penghubung dan di antara kedua unsurnya.
nusa, bangsa, dan agama
adik  dan kakak  
ayah  dan ibu
b.      Makna pemilihan, ditandai dengan atau :
senin atau selasa 
ayah atau ibu
c.       Makna kesamaan, Ditandai dengan adalah :
Bandung adalah kota kembang
Yogyakarta adalah kota pelajar
d.      Makna penjelas, diletakan kata yang :
Rumah yang bagus
mahasiswa yang rajin
buku yang baru
e.       Makna pembatas, tidak mungkin diletakkan kata yang dan atau.:
rumah mereka
cincin emas


f.       Makna penunjuk, ditandai ini dan itu :   
bangunan lama ini
buku bahasa Indonesia ini
g.      Makna jumlah :   
sepuluh ekor ayam
sepuluh kilogram beras merah
dua orang mahasiswa UPI
h.      Makna sebutan
Dra. Laras Ayu
Hj. Dita Anggraeni
Bapak Presiden

2.   Struktur Frasa Numeral
Frasa ini beranggotakan numeral sebagai konstituen pusat. Frasa numeral yang koordinatif tampak seperti dalam ucapan aba-aba, misalnya satu, dua, tiga, dst. Dalam frasa numeral yang atributif, konstituen atributifnya berupa kata bantu bilangan, misalnya dua biji, tiga utas, sepuluh lembar (Konisi, 2010 : 21).
Dari segi fungsi, frasa numeral dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, objek, dan komplemen klausa atau kalimat. Sementara itu, hasil gabungan antara unsur pembentuk frasa numeral membentuk makna struktural frasa yang membentuk makna menyatakan jumlah dan kekerapan.

v  Makna Frasa Numeral
  1. Makna Jumlah :
Enam lembar
Sepuluh helai
2.  Makna pembatas :
Hanya dua
Tinggal tiga
3.  Makna kualitas :
Serba lima
Selalu lima

3.  Struktur Frasa Preposisional
Struktur frasa preposisional lazim dicirikan sebagai kategori yang hanya diikuti oleh nomina atau frasa nominal, seperti kepada ibu, ke sekolah, ke pasar, dari kampus, (Konisi, 2010 : 21).
Contoh :
ü  Di rumah sakit
ü  Di bandung
ü  Ke Surabaya
ü  Dari kemarin pagi
ü  Untuk temannya
ü  Kepada anaknya

Dari segi fungsi, frasa preposisional dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, komplemen, dan objek pelaku klausa atau kalimat. Sementara itu, gabungan antara unsur pembentuk frasa preposisional menghasilkan makna struktural frasa yang menyatakan makna keterangan tempat. keterangan alat, makna perkecualian, seba-gai pelaku perbuatan, makna perbandingan dan peyertaan.

v  Makna Frasa Preposisional
1.         Makna alat, ditandai dengan pemakaian kata atas dan dengan :
            atas nama keluarganya
            dengan tambang
2.      Makna cara, ditandai secara :
            secara gotong royong
3.      Makna asal (tempat, keadaan, bahan,waktu), ditandai dengan kata dari:
dari bandung
            dari kulit kerbau
            dari tahun 1972
   kata depan dari sering bergabung dengan kata: antara, atas, balik, bawah, belakang, dalam, dekat, hadapan, depan, luar, muka, sebelah, samping, sekeliling, sekitar, sepanjang, setengah, dan tengah-tengah.
4.      Makna peserta, dinyatakan dengan kata depan bersama (sama), beserta, dan dengan :
            beserta teman-temannya
            bersama tetangganya

5.      Makna pelaku, dinyatakan dengan oleh :
            oleh  dosennya
6.      Makna Penderita, dinyatakan dengan akan, dengan, kepada, pada,, dan terhadap :           
            memuat suatukarangan tidak berarti redaksi setuju akan isinya
7.      Makna penerima, Dinyatakan dengan kepada, untuk, dan bagi:
Lita mengirim surat kepada temanya
Kami mengirimkan parsel untuk keluarganya
8.      Makna keberadaan, Dinyatakan dengan kata di dan pada :
Ayu berada di rumah
Dita mencatat temuan lapangan pada kartu data
9.      Makna perbandingan, Dinyatakan dengan bagaikan, seperti, daripada, sebagaimana, dan ketimbang:
            wajahnya pucat seperti orang ketakutan.
            Dita lebih pandai dari pada teman-teman sekelasnya.
            sebagaimana saudara-saudaranya ia termasuk mahasiswa yang cerdas.
10.  makna sebab, Dinyatakan dengan sebab, karena, dan oleh :
             orang itu menjadi gila karena tekanan hidup.
             pipi yang telah kering kini basah kembali oleh tetesan air mata.

11.  Makna perkecualian, ditandai kata kecuali dan selain:
            anak-anak dilarang masuk kecuali saya.
            selain pegawai dilarang masuk.
12.  Makna batas akhir, dinyatakan dengan hingga dan sampai :
            anak itu sudah dapat menghitung dari satu sampai seratus
            kami sidang sampai larut malam.
13.  Makna antara, dinyatakan dengan antar :
            itu hanya pemberian yang wajar antarsesama sahabat.