FRASA
A. PENGERTIAN FRASA
Frasa adalah
gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga
disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat
(Chaer, 2003:222). Perhatikan contoh-contoh berikut:
ü
bayi sehat
ü
baju lama
ü
tempat duduk
ü
pisang goreng
ü
baru datang
ü
sedang membaca
Satuan bahasa bayi sehat, pisang goreng, baru
datang, dan sedang membaca adalah frasa karena satuan bahasa itu tidak
membentuk hubungan subjek dan predikat (Widjono (2007:140)).
B. STRUKTUR FRASA
Struktur
frasa adalah susunan frasa atau pola-pola frasa. Setiap jenis frasa memiliki
struktur yang berbeda-beda (Konisi, 2010 : 19). Struktur tersebut dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Struktur Frasa Nominal
Frasa
Nominal
Frasa
Nominal adalah kelompok kata benda yang dibentuk dengan memperluas sebuah kata
benda. Frasa nominal dapat dibedakan lagi menjadi 2 jenis yaitu :
1.
Frasa Nominal Modifikatif (mewatasi),
misal : rumah mungil, hari senin, buku dua buah, bulan
pertama, dll.
2.
Frasa Nominal Koordinatif (tidak
saling menerangkan), misal : hak dan kewajiban,
sandang pangan, sayur mayur, lahir bathin, dll.
3.
Frasa Nominal Apositif
Contoh frasa
nominal apositif :
a). Jakarta,
Ibukota Negara Indonesia, sudah berumur 485 tahun.
b). Melati, jenis
tanaman perdu, sudah menjadi simbol bangsa Indonesia sejak lama.
c).
Banjarmasin,Kota Seribu Sungai, memiliki banyak sajian kuliner yang
enak.njadi tempat.
Frasa nominal adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nomina. Persamaan
distribusi itu dapat diketahui dengan jelas dari jajaran klausa berikut ini:
ü ibu dhahar jeruk bali
ü
ibu dhahar
jeruk
Frasa jeruk bali dalam klausa ibu dhahar jeruk bali mempunyai
distribusi yang sama dengan kata jeruk. Kata jeruk termasuk
golongan kata nominal, karena itu, frasa jeruk bali termasuk golongan frasa nominal.
Dari
segi fungsi, frasa nominal dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, objek, dan
komplemen klausa atau kalimat. Sementara itu, hasil gabungan unsur pembentukan
frasa nominal mengahsilkan makna struktural yang menunjukkan makna pemilikan,
asal, sifat, tujuan, pilihan, penunjuk, urutan, aktivitas, dan lokatif.
v Makna Frasa Nominal
makna frasa adalah hubungan makna yang timbul dari
pertemuan unsur-unsur dalam suatu frasa.
a. Makna penambahan ditandai dengan kemungkinan
diletakannya kata penghubung dan di antara kedua unsurnya.
nusa, bangsa, dan agama
adik dan
kakak
ayah dan
ibu
b. Makna pemilihan, ditandai dengan atau
:
senin atau
selasa
ayah atau
ibu
c. Makna kesamaan, Ditandai dengan adalah
:
Bandung adalah kota kembang
Yogyakarta adalah kota pelajar
d. Makna penjelas, diletakan kata yang
:
Rumah yang bagus
mahasiswa yang
rajin
buku yang
baru
e. Makna pembatas, tidak mungkin diletakkan kata yang dan atau.:
rumah mereka
cincin emas
f. Makna penunjuk, ditandai ini dan itu
:
bangunan lama ini
buku bahasa Indonesia ini
g. Makna jumlah :
sepuluh ekor ayam
sepuluh kilogram beras merah
dua orang mahasiswa UPI
h. Makna sebutan
Dra. Laras Ayu
Hj. Dita Anggraeni
Bapak Presiden
2. Struktur Frasa Numeral
Frasa ini beranggotakan numeral sebagai konstituen
pusat. Frasa numeral yang koordinatif tampak seperti dalam ucapan aba-aba,
misalnya satu, dua, tiga, dst. Dalam frasa numeral yang atributif, konstituen
atributifnya berupa kata bantu bilangan, misalnya dua biji, tiga utas, sepuluh
lembar (Konisi, 2010 : 21).
Dari segi fungsi, frasa
numeral dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, objek, dan komplemen klausa
atau kalimat. Sementara itu, hasil gabungan antara unsur pembentuk frasa
numeral membentuk makna struktural frasa yang membentuk makna menyatakan jumlah
dan kekerapan.
v Makna Frasa Numeral
- Makna Jumlah :
Enam lembar
Sepuluh
helai
2.
Makna pembatas :
Hanya dua
Tinggal
tiga
3. Makna
kualitas :
Serba lima
Selalu lima
3. Struktur Frasa Preposisional
Struktur frasa preposisional lazim dicirikan sebagai
kategori yang hanya diikuti oleh nomina atau frasa nominal, seperti kepada ibu, ke sekolah, ke pasar, dari kampus, (Konisi, 2010 : 21).
Contoh :
ü Di
rumah sakit
ü Di bandung
ü Ke Surabaya
ü Dari kemarin pagi
ü Untuk temannya
ü Kepada anaknya
Dari
segi fungsi, frasa preposisional dapat berfungsi sebagai subjek, predikat,
komplemen, dan objek pelaku klausa atau kalimat. Sementara itu, gabungan antara
unsur pembentuk frasa preposisional menghasilkan makna struktural frasa yang
menyatakan makna keterangan tempat. keterangan alat, makna perkecualian,
seba-gai pelaku perbuatan, makna perbandingan dan peyertaan.
v Makna Frasa Preposisional
1.
Makna alat, ditandai dengan pemakaian kata atas
dan dengan :
atas
nama keluarganya
dengan
tambang
2. Makna cara, ditandai secara :
secara
gotong royong
3. Makna asal (tempat, keadaan, bahan,waktu),
ditandai
dengan kata dari:
dari bandung
dari
kulit kerbau
dari
tahun 1972
kata depan dari sering bergabung dengan kata:
antara, atas, balik, bawah, belakang, dalam, dekat, hadapan, depan, luar,
muka, sebelah, samping, sekeliling, sekitar, sepanjang, setengah, dan
tengah-tengah.
4.
Makna peserta, dinyatakan dengan kata depan bersama (sama), beserta, dan dengan :
beserta teman-temannya
bersama tetangganya
5.
Makna pelaku, dinyatakan dengan oleh :
oleh
dosennya
6. Makna Penderita, dinyatakan dengan akan, dengan, kepada, pada,, dan terhadap :
memuat suatukarangan tidak berarti
redaksi setuju akan isinya
7. Makna penerima, Dinyatakan dengan kepada, untuk,
dan bagi:
Lita mengirim surat kepada
temanya
Kami mengirimkan parsel untuk
keluarganya
8. Makna keberadaan, Dinyatakan dengan kata di dan pada :
Ayu berada di rumah
Dita mencatat temuan lapangan pada kartu data
9. Makna perbandingan, Dinyatakan dengan bagaikan, seperti, daripada, sebagaimana, dan
ketimbang:
wajahnya pucat seperti orang ketakutan.
Dita lebih pandai dari pada teman-teman sekelasnya.
sebagaimana
saudara-saudaranya ia termasuk mahasiswa yang cerdas.
10. makna sebab, Dinyatakan dengan sebab, karena,
dan oleh :
orang itu menjadi gila karena tekanan hidup.
pipi yang telah kering kini basah kembali oleh tetesan air mata.
11. Makna perkecualian, ditandai kata kecuali dan selain:
anak-anak dilarang masuk kecuali saya.
selain
pegawai dilarang masuk.
12. Makna batas akhir, dinyatakan dengan hingga dan sampai :
anak itu sudah dapat menghitung dari
satu sampai seratus
kami sidang sampai larut malam.
13. Makna antara, dinyatakan dengan antar :
itu hanya
pemberian yang wajar antarsesama sahabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar